Refleksi atas Penunjukan Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar sebagai Gubernur Akmil - rekam-jejak.id

Refleksi atas Penunjukan Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar sebagai Gubernur Akmil

Screenshot 20250813 000941 Chrome
Mayjen TNI Rano M.A.Tilaar

JAKARTA,Rekam-jejak.id Dalam dinamika organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI), mutasi jabatan merupakan sebuah keniscayaan yang membawa implikasi mendalam. Baru-baru ini, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengambil langkah strategis dengan melakukan mutasi terhadap 42 Perwira Tinggi (Pati), sebuah keputusan yang mencerminkan upaya berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kepemimpinan di tubuh TNI.

Di antara nama-nama yang mendapat amanah baru, terselip sosok Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar, seorang jenderal Kopassus yang memiliki keahlian di bidang telik sandi. Penunjukannya sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil) bukanlah sekadar perubahan posisi, melainkan sebuah tonggak penting dalam perjalanan kariernya yang panjang dan penuh dedikasi.

Sebelum mengemban tugas baru ini, Mayjen TNI Tilaar telah memberikan kontribusi signifikan sebagai Tenaga Ahli Pengajar Bidang Strategi di Lemhannas. Pengalaman ini tentu menjadi bekal berharga dalam membimbing calon-calon pemimpin masa depan TNI di Akmil. Beliau menggantikan Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna, yang telah menunaikan tugasnya dengan baik.

Sebagai lulusan Akmil 1993 dari kesatuan Infanteri Kopassus, Mayjen TNI Tilaar telah menempa dirinya melalui berbagai penugasan strategis di Korps Baret Merah. Perjalanan kariernya yang dimulai dari Pama Kopassus pada 1994 hingga Dandenma Mako Kopassus pada 2009 adalah bukti nyata komitmen dan profesionalismenya.

Mutasi jabatan ini bukan hanya tentang perubahan individu, tetapi juga tentang regenerasi kepemimpinan dan penyegaran organisasi. Penunjukan Mayjen TNI Tilaar sebagai Gubernur Akmil adalah cerminan dari kepercayaan negara terhadap kemampuan dan pengalamannya dalam membentuk karakter dan kompetensi para calon perwira TNI.

Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini menyoroti pentingnya pembinaan karier yang terencana dan berkesinambungan di lingkungan TNI. Setiap jabatan yang diemban adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Dengan demikian, TNI akan terus menjadi institusi yang profesional, modern, dan dicintai rakyat.

Baca Juga : 👇

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *