Banjarmasin,Rekam-jejak.id – Chendro, mantan Branch Manager PT. Servvo Fire Indonesia untuk wilayah Banjarmasin, menyampaikan keluhan terkait hak-haknya yang tidak terpenuhi selama masa kerjanya. Chendro bekerja di perusahaan tersebut selama kurang lebih 1 tahun, dari 13 Juli 2024 hingga 31 Mei 2025.
Menurut Chendro, saat awal kontrak kerja, ia dijanjikan fasilitas BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. “Namun, dari awal hingga akhir masa kerja saya, fasilitas BPJS tersebut tidak pernah saya terima,” ujarnya.
Selain itu, Chendro juga menyoroti masalah kompensasi pasca berakhirnya masa kerja. “Dalam kontrak memang disebutkan tidak ada kompensasi, tetapi menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 35 Tahun 2021, seharusnya saya tetap mendapatkan kompensasi proporsional sesuai dengan masa kerja,” tambahnya.
Perusahaan yang tidak memberikan jaminan kesehatan kepada karyawannya melanggar Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), khususnya Pasal 15 ayat (1) yang mewajibkan pemberi kerja untuk mendaftarkan pekerjanya ke BPJS, serta Pasal 13 Undang-Undang Ketenagakerjaan yang menegaskan hak pekerja atas jaminan sosial. Pelanggaran ini dapat berujung pada sanksi administratif seperti teguran tertulis, denda, serta pengenaan sanksi pidana berupa penjara atau denda besar.
Rekam-jejak.id telah berusaha menghubungi pihak PT. Servvo Fire Indonesia untuk meminta klarifikasi terkait keluhan ini. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari perusahaan. Kami akan terus berupaya mendapatkan keterangan dari pihak terkait untuk memberikan informasi yang seimbang dan akurat kepada publik.
Catatan Redaksi: Berita ini akan diperbarui jika ada tanggapan dari pihak PT. Servvo Fire Indonesia.
