Dugaan Permainan Kotor di SPBU Sario: Sopir Truk Dipaksa Bayar Solar Subsidi di Atas Harga Resmi - rekam-jejak.id

Dugaan Permainan Kotor di SPBU Sario: Sopir Truk Dipaksa Bayar Solar Subsidi di Atas Harga Resmi

Screenshot 20250807 130728 Chrome

Manado,Rekam-jejak.id – Sulawesi Utara – Dugaan praktik curang kembali terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Manado. Kali ini, sorotan tertuju pada SPBU 7495108 yang berlokasi di Sario. Seorang sopir truk galian C bernama Markus mengaku dipaksa membayar solar subsidi dengan harga Rp7.500 per liter, jauh di atas harga resmi yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp6.800 per liter.

Markus menceritakan pengalamannya kepada media ini. Ia mengaku terkejut saat petugas SPBU tersebut meminta harga yang lebih tinggi. “Mereka kira saya sopir mafia solar, padahal saya hanya sopir bekerja di galian C,” ungkap Markus. Kejadian tersebut membuatnya menyadari adanya dugaan praktik ilegal di SPBU tersebut.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa SPBU Sario menerima jatah 8 ton solar subsidi per hari dari Pertamina (8.000 liter). Dengan selisih harga Rp700 per liter, SPBU tersebut diduga meraup keuntungan hingga Rp5.600.000 per hari, atau sekitar Rp168.000.000 per bulan.

Praktik ini telah menarik perhatian aktivis Sulawesi Utara, Jefrey Sorongan. Ia mendesak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan PT Pertamina (Persero) untuk segera menyelidiki dugaan penyimpangan tersebut. Sorongan meminta agar dilakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pengecekan nosel dan aliran solar di SPBU Sario untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut.

“Tidak bisa diterima jika subsidi BBM malah masuk ke kantong mafia. Ini kejahatan yang harus ditumpas,” tegas Sorongan. Ia juga berharap agar SPBU Sario mendapatkan sanksi yang sama dengan SPBU lain yang telah terbukti melakukan pelanggaran serupa. Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBU 7495108 Sario belum memberikan konfirmasi terkait dugaan praktik ilegal tersebut. Ketidakhadiran konfirmasi dari pihak SPBU semakin memperkuat dugaan adanya penyimpangan yang terjadi. Publik menantikan langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi yang setimpal kepada pelaku jika terbukti bersalah.

Baca Juga : 👇

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *