Manado, Rekam-jejak.id – Melewati seratus hari kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus di Sulawesi Utara menjadi momentum evaluasi. Upaya efisiensi yang digaungkan, sejauh ini belum menunjukkan dampak nyata dalam menekan belanja daerah.
Masyarakat dari berbagai kalangan menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran. Harapan mengemuka agar alokasi dana hasil efisiensi dapat diungkapkan secaraGamblang kepada publik. Keterbukaan ini diharapkan mampu menjembatani pemahaman masyarakat terhadap program-program pemerintah provinsi, sekaligus meredam potensi berkembangnya opini dan asumsi yang kurang tepat.
“Keterbukaan informasi adalah fondasi kepercayaan. Masyarakat perlu tahu agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan,” tutur seorang tokoh masyarakat yang memilih untuk tidak dipublikasikan identitasnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terkait isu yang berkembang ini. Diharapkan, kedepannya terjalin komunikasi yang lebih intensif antara pemerintah dan masyarakat, demi terciptanya pemerintahan yang akuntabel dan partisipatif.
Baca Juga : 👇
Respon (2)