Warga Sipil Pura-Pura TNI, Rusak Pembatas Jalan di Manado - rekam-jejak.id
Berita  

Warga Sipil Pura-Pura TNI, Rusak Pembatas Jalan di Manado

ImageMerge Collage 20250808 122014149 scaled

Manado,Rekam-jejak.id – Kejadian unik sekaligus meresahkan terjadi di Manado pada 7 Agustus 2025. Seorang warga sipil, Muhammad Saleh Bazias, merusak sejumlah pembatas jalan di pusat kota dan kemudian berpura-pura menjadi anggota TNI untuk menghindari penangkapan.

Insiden bermula sekitar pukul 07.15 WITA. Bazias, mengendarai sepeda motor matic, terlihat menendang pembatas jalan di depan pusat perbelanjaan X Multimart hingga ke depan Bank BCA. Aksi vandalisme ini mengakibatkan robohnya sejumlah pembatas jalan.

Bribda Viero Tumiwa, anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polres Manado yang sedang bertugas di dekat lokasi, menyaksikan kejadian tersebut dan langsung mengejar Bazias. Saat dikejar, Bazias berteriak mengaku sebagai anggota TNI dari Zidam Korem Santiago, berusaha memanfaatkan atribut militer untuk menghindari penangkapan. Setelah meneriakkan klaim tersebut, Bazias langsung melarikan diri.

Mendapatkan laporan tersebut, tim gabungan Denintel Kodam dan Unit Intel Kodim 1309 Manado langsung melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus Bazias beberapa jam kemudian. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa Bazias bukanlah anggota TNI, melainkan warga sipil biasa. Saat ini, Bazias sedang menjalani interogasi untuk mengetahui motif di balik aksinya dan alasan ia berpura-pura sebagai anggota TNI.

Menanggapi kejadian ini, Peltu Ferdinand Paila dari Unit Intel Kodim 1309 Manado memberikan peringatan kepada anggota Polantas agar lebih berhati-hati dan teliti dalam menerima informasi, serta memastikan kebenaran informasi sebelum disebarluaskan ke publik. Ia menekankan pentingnya menghindari penyebaran informasi yang dapat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

“Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Sebelum menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban umum, kita harus memastikan kebenarannya terlebih dahulu,” ujar Peltu Ferdinand Paila. “Kita harus menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat dan dapat memicu keresahan di masyarakat.”

Baca Juga :

Polisi saat ini sedang menyelidiki motif di balik aksi perusakan tersebut dan mempertimbangkan tuntutan hukum terhadap Bazias atas tindakan vandalisme dan pemberian keterangan palsu. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya verifikasi informasi dan dampak negatif dari penyebaran informasi yang belum terkonfirmasi.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *